Konvergensi Jadi Syarat Bertahannya Teknologi Radio FM

Teknologi broadcast radio FM dipastikan masih bertahan meskipun terus didesak dengan teknologi media lain. Ini karena sejarah panjang teknologi radio FM ditambah pengguna radio FM receiver yang jumlahnya tidak makin berkurang.

Ini diungkapkan Ashley Bicknell Broadcast Project and Syste, Sales Manager Broadcast Towers and Defense Radio Frequency System, sebuah perusahaan penyedia solusi broadcasting asal Jerman.

Saat ditemui suarasurabaya.net, Selasa (22/6/2011) di CommunicAsia 2011 di Marina Sands Bay, Singapura, Bicknell mengakui memang perkembangan teknologi Radio FM sendiri sudah berhenti. Tidak banyak inovasi yang bisa dilakukan dari sisi terestrial. Tapi, kata Bicknell, perkembangan teknologi internet membuat radio FM punya banyak pilihan untuk diakses.

Diantaranya adalah lewat radio online dan radio on demand yang sudah dimiliki Suara Surabaya. Menurut Bicknell, konvergensi dengan internet ini memungkinkan selama berplatform radio digital. Tidak hanya produk berupa suara yang bisa dibroadcast dengan platform internet, kata Bicknell, visual radio juga jadi pilihan untuk menyesuaikan selera pasar yang makin berkembang menuju ke teknologi streaming gambar bergerak.

”Teknologi ini (visual radio) sudah banyak diadopsi oleh stasiun-stasiun radio di Eropa sehingga konsumen punya banyak pilihan mengakses informasi dari stasiun radio FM,” kata dia.

Disebutkan Bicknell juga, variasi kanal yang diciptakan stasiun-stasiun radio FM ini bukan jadi ancaman buat radio terestrial yang menjadi core industry-nya, sebaliknya, justru jadi pendukung. Di Australia, lanjut Bicknell, radio FM juga mengembangkan konten-konten berbasis internet, semisal lirik lagu, informasi pasar, dan breaking news yang bisa diakses lewat gadget. Kecenderungan yang sama juga terjadi di Amerika Serikat.(edy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda...