Tampilkan postingan dengan label SEPUTAR RADIO. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SEPUTAR RADIO. Tampilkan semua postingan

UU 32 TENTANG PENYIARAN

UU 32 TENTANG PENYIARAN
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2002
TENTANG
PENYIARAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :

a. bahwa kemerdekaan menyampaikan pendapat dan memperoleh informasi melalui penyiaran sebagai perwujudan hak asasi manusia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dilaksanakan secara bertanggung jawab, selaras dan seimbang antara kebebasan dan kesetaraan menggunakan hak berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. bahwa spektrum frekuensi radio merupakan sumber daya alam terbatas dan merupakan kekayaan nasional yang harus dijaga dan dilindungi oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat sesuai dengan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945;
c. bahwa untuk menjaga integrasi nasional, kemajemukan masyarakat Indonesia dan terlaksananya otonomi daerah maka perlu dibentuk sistem penyiaran nasional yang menjamin terciptanya tatanan informasi nasional yang adil, merata, dan seimbang guna mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia;
d. bahwa lembaga penyiaran merupakan media komunikasi massa yang mempunyai peran penting dalam kehidupan sosial, budaya, politik, dan ekonomi, memiliki kebebasan dan tanggung jawab dalam menjalankan fungsinya sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, serta kontrol dan perekat sosial;
e. bahwa siaran yang dipancarkan dan diterima secara bersamaan, serentak dan bebas, memiliki pengaruh yang besar dalam pembentukan pendapat, sikap, dan perilaku khalayak, maka penyelenggara penyiaran wajib bertanggung jawab dalam menjaga nilai moral, tata susila, budaya, kepribadian dan kesatuan bangsa yang berlandaskan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab;
f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e maka Undang-undang Nomor 24 Tahun 1997 tentang
1
Penyiaran dipandang tidak sesuai lagi, sehingga perlu dicabut dan membentuk Undang-undang tentang Penyiaran yang baru;
Mengingat :
1. Pasal 20 ayat (1), ayat (2), dan ayat (4), Pasal 21 ayat (1), Pasal 28F, Pasal 31 ayat (1), Pasal 32, Pasal 33 ayat (3), dan Pasal 36 Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana telah diubah dengan Perubahan Keempat Undang-undang Dasar 1945;
2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1992 tentang Perfilman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3473);
3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3817);
4. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3821);
5. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);
6. Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3881);
7. Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3886);
8. Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3887);
9. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4220);

AM Radio



AM stations were the earliest broadcasting stations to be developed. AM refers to amplitude modulation, a mode of broadcasting radio waves by varying the amplitude of the carrier signal in response to the amplitude of the signal to be transmitted.

The medium-wave band is used worldwide for AM broadcasting. Europe also uses the long wave band. In response to the growing popularity of FM radio stereo radio stations in the late 1980s and early 1990s, some North American stations began broadcasting in AM stereo, though this never gained popularity, and very few receivers were ever sold.

FM Radio

FM refers to frequency modulation, and occurs on VHF airwaves in the frequency range of 88 to 108 MHz everywhere (except Japan and Russia). Japan uses the 76 to 90 MHz band. Russia has two bands widely used by the Soviet Union, 65.9 to 74 MHz and 87.5 to 108 MHz worldwide standard. FM stations are much more popular since higher sound fidelity and stereo broadcasting became common in this format.

FM Radio

FM radio was invented by Edwin H. Armstrong in the 1930s for the specific purpose of overcoming the interference problem of AM radio, to which it is relatively immune. At the same time, greater fidelity was made possible by spacing stations further apart. Instead of 10 kHz apart, as on the AM band in the US, FM channels are 200 kHz (0.2 MHz) apart. In other countries greater spacing is sometimes mandatory, such as in New Zealand, which uses 700 kHz spacing (previously 800 kHz). The improved fidelity made available was far in advance of the audio equipment of the 1940s, but wide interchannel spacing was chosen to take advantage of the noise-suppressing feature of wideband FM.

Bandwidth of 200 kHz is not needed to accommodate an audio signal — 20 kHz to 30 kHz is all that is necessary for a narrowband FM signal. The 200 kHz bandwidth allowed room for ±75 kHz signal deviation from the assigned frequency, plus guard bands to reduce or eliminate adjacent channel interference. The larger bandwidth allows for broadcasting a 15 kHz bandwidth audio signal plus a 38 kHz stereo "subcarrier"—a piggyback signal that rides on the main signal. Additional unused capacity is used by some broadcasters to transmit utility functions such as background music for public areas, GPS auxiliary signals, or financial market data.

The AM radio problem of interference at night was addressed in a different way. At the time FM was set up, the available frequencies were far higher in the spectrum than those used for AM radio - by a factor of approximately 100. Using these frequencies meant that even at far higher power, the range of a given FM signal was much shorter, thus its market was more local than for AM radio. The reception range at night is the same as in the daytime.

The original FM radio service in the U.S. was the Yankee Network, located in New England.Regular FM broadcasting began in 1939, but did not pose a significant threat to the AM broadcasting industry. It required purchase of a special receiver. The frequencies used, 42 to 50 MHz, were not those used today. The change to the current frequencies, 88 to 108 MHz, began after the end of World War II, and was to some extent imposed by AM broadcasters as an attempt to cripple what was by now realized to be a potentially serious threat.

FM radio on the new band had to begin from the ground floor. As a commercial venture it remained a little-used audio enthusiasts' medium until the 1960s. The more prosperous AM stations, or their owners, acquired FM licenses and often broadcast the same programming on the FM station as on the AM station ("simulcasting"). The FCC limited this practice in the 1970s. By the 1980s, since almost all new radios included both AM and FM tuners, FM became the dominant medium, especially in cities. Because of its greater range, AM remained more common in rural environments.

RADIO NETWORK


The Broadcast type of radio network is a network system which distributes programming to multiple stations simultaneously, or slightly delayed, for the purpose of extending total coverage beyond the limits of a single broadcast signal. The resulting expanded audience for programming or information essentially applies the benefits of mass-production to the broadcasting enterprise. A radio network has two sales departments, one to package and sell programs to radio stations, and one to sell the audience of those programs to advertisers.

Internet Radio


Internet radio (also known as web radio, net radio, streaming radio and e-radio) is an audio service transmitted via the Internet. Music streaming on the Internet is usually referred to as webcasting since it is not transmitted broadly through wireless means.

Internet radio involves streaming media, presenting listeners with a continuous stream of audio that cannot be paused or replayed, much like traditional broadcast media; in this respect, it is distinct from on-demand file serving. Internet radio is also distinct from podcasting, which involves downloading rather than streaming.

About Radio

About Radio



Radio is the transmission of signals by modulation of electromagnetic waves with frequencies below those of visible light. Electromagnetic radiation travels by means of oscillating electromagnetic fields that pass through the air and the vacuum of space. Information is carried by systematically changing (modulating) some property of the radiated waves, such as amplitude, frequency, phase, or pulse width. When radio waves pass an electrical conductor, the oscillating fields induce an alternating current in the conductor. This can be detected and transformed into sound or other signals that carry information.

Originally, radio or radiotelegraphy was called "wireless telegraphy", which was shortened to "wireless" by the British. The prefix radio- in the sense of wireless transmission, was first recorded in the word radioconductor, coined by the French physicist Édouard Branly in 1897 and based on the verb to radiateLee De Forest, was adopted by the United States Navy in 1912 and became common by the time of the first commercial broadcasts in the United States in the 1920s. (The noun "broadcasting" itself came from an agricultural term, meaning "scattering seeds widely".) The term was then adopted by other languages in Europe and Asia. British Commonwealth countries continued to mainly use the term "wireless" until the mid 20th century, though the magazine of the BBC in the UK has been called Radio Times ever since it was first published in the early 1920s. (in Latin "radius" means "spoke of a wheel, beam of light, ray"). This word also appears in a 1907 article by

In recent years the term "wireless" has gained renewed popularity through the rapid growth of short-range computer networking, e.g., Wireless Local Area Network (WLAN), Wi-Fi, and Bluetooth, as well as mobile telephony, e.g., GSM and UMTS. Today, the term "radio" often refers to the actual transceiver device or chip, whereas "wireless" refers to the system and/or method used for radio communication, hence one talks about radio transceivers and Radio Frequency Identification (RFID), but about wireless devices and wireless sensor networks.

Radio systems used for communications will have the following elements. With more than 100 years of development, each process is implemented by a wide range of methods, specialized for different communications purposes.
Each system contains a transmitter. This consists of a source of electrical energy, producing alternating currentfrequency of oscillation. The transmitter contains a system to modulate (change) some property of the energy produced to impress a signal on it. This modulation might be as simple as turning the energy on and off, or altering more subtle properties such as amplitude, frequency, phase, or combinations of these properties. The transmitter sends the modulated electrical energy to a tuned resonant antenna; this structure converts the rapidly changing alternating current into an electromagnetic wave that can move through free space (sometimes with a particular polarization). of a desired

Electromagnetic waves travel through space either directly, or have their path altered by reflection, refraction or diffraction. The intensity of the waves diminishes due to geometric dispersion (the inverse-square law); some energy may also be absorbed by the intervening medium in some cases. Noise will generally alter the desired signal; this electromagnetic interference comes from natural sources, as well as from artificial sources such as other transmitters and accidental radiators. Noise is also produced at every step due to the inherent properties of the devices used. If the magnitude of the noise is large enough, the desired signal will no longer be discernible; this is the fundamental limit to the range of radio communications.

The electromagnetic wave is intercepted by a tuned receiving antenna; this structure captures some of the energy of the wave and returns it to the form of oscillating electrical currents. At the receiver, these currents are demodulated, which is conversion to a usable signal form by a detector sub-system. The receiver is "tuned" to respond preferentially to the desired signals, and reject undesired signals.
Early radio systems relied entirely on the energy collected by an antenna to produce signals for the operator. Radio became more useful after the invention of electronic devices such as the vacuum tube and later the transistor, which made it possible to amplify weak signals. Today radio systems are used for applications from walkie-talkie children's toys to the control of space vehicles, as well as for broadcasting, and many other applications.

Early uses were maritime, for sending telegraphic messages using Morse code between ships and land. The earliest users included the Japanese Navy scouting the Russian fleet during the Battle of Tsushima in 1905. One of the most memorable uses of marine telegraphy was during the sinking of the RMS Titanic in 1912, including communications between operators on the sinking ship and nearby vessels, and communications to shore stations listing the survivors.

Radio was used to pass on orders and communications between armies and navies on both sides in World War I; Germany used radio communications for diplomatic messages once it discovered that its submarine cables had been tapped by the British. The United States passed on President Woodrow Wilson's Fourteen Points to Germany via radio during the war. Broadcasting began from San Jose, California in 1909,and became feasible in the 1920s, with the widespread introduction of radio receivers, particularly in Europe and the United States. Besides broadcasting, point-to-point Broadcasting, including telephone messages and relays of radio programs, became widespread in the 1920s and 1930s. Another use of radio in the pre-war years was the development of detection and locating of aircraft and ships by the use of radar (RAdio Detection And Ranging).

Today, radio takes many forms, including wireless networks and mobile communications of all types, as well as radio broadcasting. Before the advent of television, commercial radio broadcasts included not only news and music, but dramas, comedies, variety shows, and many other forms of entertainment (the era from 1930 to the mid-1950s is commonly called radio's "Golden Age"). Radio was unique among methods of dramatic presentation in that it used only sound. For more, see radio programming.

Gelombang Radio

Gelombang Radio
Gelombang radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika objek bermuatan listrik dimodulasi (dinaikkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam frekuensi gelombang radio (RF) dalam suatu spektrum elektromagnetik, dan radiasi elektromagnetiknya bergerak dengan cara osilasi elektrik maupun magnetik.

Gelombang elektromagnetik lainnya, yang memiliki frekuensi di atas gelombang radio meliputi sinar gamma, sinar-X, inframerah, ultraviolet, dan cahaya terlihat.

Ketika gelombang radio dipancarkan melalui kabel, osilasi dari medan listrik dan magnetik tersebut dinyatakan dalam bentuk arus bolak-balik dan voltase di dalam kabel. Hal ini kemudian dapat diubah menjadi signal audio atau lainnya yang membawa informasi.

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran menyebutkan bahwa frekuensi radio merupakan gelombang elektromagnetik yang dipergunakan untuk penyiaran dan merambat di udara serta ruang angkasa tanpa sarana penghantar buatan, merupakan ranah publik dan sumber daya alam terbatas. Seperti spektrum elektromagnetik yang lain, gelombang radio merambat dengan kecepatan 300.000 kilometer per detik. Perlu diperhatikan bahwa gelombang radio berbeda dengan gelombang audio.

Gelombang radio merambat pada frekuensi 100,000 Hz sampai 100,000,000,000 Hz, sementara gelombang audio merambat pada frekuensi 20 Hz sampai 20,000 Hz. Pada siaran radio, gelombang audio tidak ditransmisikan langsung melainkan ditumpangkan pada gelombang radio yang akan merambat melalui ruang angkasa. Ada dua metode transmisi gelombang audio, yaitu melalui modulasi amplitudo (AM) dan modulasi frekuensi (FM).

Meskipun kata 'radio' digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan alat penerima gelombang suara, namun transmisi gelombangnya dipakai sebagai dasar gelombang pada televisi, radio, radar, dan telepon genggam pada umumnya.

TEHNIK SIARAN (BROADCASTING & REPORTING)

TEHNIK SIARAN (BROADCASTING & REPORTING)

RADIO
• Kotak suara yang merupakan media yang komunikatif, edukatif dan menghibur, yang hanya membutuhkan indera pendengaran sehingga dapat didengarkan dimana saja sambil melakukan aktifitas lain (berkendara, bekerja,dll). Ia ada dimana-mana, di setiap rumah, di sarana transportasi baik umum maupun pribadi, bahkan di dalam saku atau tas sekolah. Radio telah menjadi media terpopuler, termurah & terjangkau sejak thn 1920-an hingga kini.


Produk radio : HANYA SUARA
Karena itu seorang penyiar / broadcaster, harus memiliki keahlian :
• Kemahiran mengolah suara & bahasa
• Tehnik pengoperasian microfon
• Perencanaan dan penyajian acara
• Menata himpunan (kompilasi) acara
ALAT-ALAT PENYIAR
• SUARA : kontrol pernafasan, artikulasi harus jelas, proyeksi suara yg sesuai, nada tidak beragam,resonansi (tdk ada bunyi lengking, sengau atau bicara keras, jaga suara dari iritasi, rokok dll, perbanyak latihan untuk membantu pengontrolan suara
• TELINGA : dengar suara sendiri, rekam, simak bagian program yg penting, simak penyiar lain, dengar kritik membangun dari orang lain.
• MICROFON : ketahui ciri2 microfon.
BERBICARA DENGAN SEORANG TEMAN
• BERBICARA …..jangan membaca, jangan berkhotbah. Radio itu seperti mendongeng, percakapan, dari orang ke orang, pribadi ke pribadi.
• DENGAN…….bukan kepada mereka, atau seolah-2 di bawah atau bahkan di atas mereka. Awak siar radio musti seolah bercakap dengan orang yang sama cerdiknya.
• SEORANG……pendengar mungkin ribuan, tapi mereka mendengar siaran sendirian, dua org atau dalam kelompok kecil, jadi anda tidak perlu meninggikan suara atau berteriak, seolah ingin menjangkau orang di baris belakang.
• TEMAN……nada suara penyiar seharusnya ditampilkan dalam senyuman seperti kita memberi salam pada seorang yang kita sukai. Bayangkan wajah teman-2 kita seolah pada microfon dan bicaralah dengannya.
SEORANG PENYIAR SEHARUSNYA :
1. Perlakukan mikrofon sebagai “makhluk hidup”.
2. Segera mendeteksi kerusakan pada alat-alat siaran dan melaporkannya.
3. Catat ketidak-beresan pancaran siaran
4. Datang tepat waktu pada setiap pergatian tugas.
5. Jangan mengizinkan tamu masuk pada saat siaran.
6. Tidak meninggalkan studio siaran secara tiba-tiba.
7. Periksalah setiap naskah siaran yang akan dibaca kan, cek tanda baca dan latihlah kembali semua yang akan anda baca. Pastikan insert nya, bila ada.
8. Bila naskah yang akan di- siarkan diketahui salah, jangan disiarkan,benarkan dan carilah petunjuk.
9. Jangan minum alkohol 4 jam sebelum siaran dan tidak merokok dalam ruang siaran.
10. Pantau hasil acara siaran secara teratur.

MEMBACA NASKAH :
¨ CATAT :
Dalam sebuah program informasi, jika pendengar tidak mengerti APA YANG DIDENGARNYA, artinya anda membuang-buang waktu siaran dan juga NAFAS ANDA SENDIRI.
Beberapa hal yang dapat dilakukan :
• KERAMPAKAN / TEMPO :
Tuturkan secara lancar dalam tempo tuturan percakapan biasa. Untuk informasi yang penting, tuturkan lebih jelas dan lambat.
• PRODUKSI SUARA :
Suara penyiar harus memiliki otoritas ( authority ) dan meyakinkan ( confidence ).
• PELAFALAN :
Pelafalan mempunyai 2 bagian :
 ¨ Suara. Penggunaan bahasa asing dengan lafal yang tepat, misalnya : menace = menis ( Bhs. Inggris )
 ¨ Tekanan. Suku kata yang perlu diberi tekanan perlu ditandai, misalnya : lib`rary – autho’rity, dll
PENGGUNAAN SUARA :
Makna kata harus jelas, jangan menggunakan kata kata yang maknanya tidak anda ketahui.
Untuk siaran informasi / berita, gunakan suara dengan cara :
 ¨ Tuturkan ( talking ) :
cobalah menuturkan naskah dan tidak membacanya, hingga kita dapat menggunakan pola ujaran alamiah.
 ¨ Jedah nafas :
Kelompokkan kata sesuai makna, bukan berdasarkan kata-kata secara lepas. Hati-hati menentukan “jedah” pada kalimat panjang. Lakukan jedah nafas pada akhir satuan makna yang ditandai garis miring (/) dan jedah pada akhir kalimat dengan 2 garis (//).
Contoh :
“ Dalam membaca berita, jedah panjang penting dilakukan / pada akhir setiap kalimat. Jedah yang lebih panjang juga penting pada akhir setiap pokok pikiran. // Akhir pokok pikiran satu / harus dipisah secara sempurna / dari awal pokok pikiran berikutnya.// Jangan mengorbankan kesempurnaan pemisahan / pada kecepatan penyiaran bulletin berita.// Penghilangan atau pemendekan jedah antar butir itu / akan selalu merusak kejelasan isi / dan karenanya pembaca berita harus menghindarinya.// “
• BACALAH DULU
untuk menjaga kelancaran dalam bertutur, dan menghindari penyampaian yang tersendat.
G A Y A
Gaya bertutur adalah hal yang datang dari kepribadian anda, yang dapat tergambar dari suara anda. Jadilah diri sendiri tetapi dengan nada suara harus seperti ketika berbicara dengan seorang teman. Jangan menuturkan tragedi seperti seolah drama, atau lelucon dan komedi yang berlebihan.
Mengatasi Keadaan Krisis
• CONTOH KEADAAN KRISIS
• Kualitas siaran kurang bagus
• Pemutaran ulang rekaman
• Materi siaran terlambat
• Batuk yang tiba2 menyerang
• Acara yg digantikan oleh satu acara penting / istimewa
• JANGAN MENGATAKAN
• Teknisi kami mengirimkan sinyal buruk…..
• Penyiar lain pasti telah mengacaukan rekaman ini….
• Desk-editor kami tidak bekerja tepat waktu…..
• Maaf..atas batuk yang tiba2 ini,kalau saja Rothmans tdk memakai tembakau yg rusak pasti tidak akan mengganggu kelembutan suara saya…
• Maaf, acara favorit yg biasanya anda nikmati harus digantikan dgn acara yg membosankan tp menurut manajer siaran, layak menggantikan acara ini…
Mengatasi Keadaan Krisis
• CONTOH KEADAAN KRISIS
• Kualitas siaran kurang bagus
• Pemutaran ulang rekaman
• Materi siaran terlambat
• Batuk yang tiba2 menyerang
• Acara yg digantikan oleh satu acara penting / istimewa
• SEBAIKNYA KATAKAN
• Kami menyesal bahwa kualitas siaran kami terganggu sehingga harus mengakhiri sementara program ini, kami akan kembali untuk anda
• Kami harus minta maaf atas gangguan acara kami dan kami akan mengulang untuk anda sesaat lagi..
• Kami yakin anda masih bersabar menantikan program kami….. Nah, untuk itu kami hadiahkan sajian musik manis berikut ini………..
• Maaf..atas batuk yang tiba2 sepertinya ini sinyal agar kita lebih berhati-hati menjaga kesehatan di musim transisi ini…..
• Maaf, acara favorit anda hari ini tidak dpt anda nikmati, karena ada event istimewa yg sayang kalau anda lewatkan…kami masih hadir lagi besok……………..
INGAT : JANGAN JADI PENYIAR YG BIASA2 SAJA……………………
Tetaplah jadi penyiar yg ramah dalam kondisi apapun, tolak secara halus permintaan lagu yang tidak tersedia
Wawancara yg baik & menarik :
• Mempunyai tujuan yang jelas merupakan hasilpenelitian dan sudah disiapkan dengan baik.
• Berkembang secara logis tp tidak kaku agar alur wawancara mudah diikuti
• Melibatkan khalayak, jaga pikiran mereka, mungkin khalayak umum atau khusus atau minoritas, yg jelas mrpkn topik bagi khalayak
• Tidak berpihak / adil, jangan mengekspresikan pendapat pribadi dlm wawancara
• Mengendalikan pengawasan, jika orang yg diwawancarai bicara cepat, lambatkan tanggapan anda, tapi jika terlalu lambat, cobalah merangsangnya. Jangan di bawah pengaruh orang yang diwawancarai.
BERITA RADIO
Apakah BERITA itu ?
“ Suatu informasi yang baru (new), yang mengandung makna penting (significant), yang ada pengaruhnya terhadap siapapun yang mendengarnya dan menarik bagi si pendengar “
Contoh : kecelakaan, konflik, kerumunan, olahraga, proyek baru, tindakan pemerintah, alam, orang-orang (opini,komentar, kontroversi, ahli-ahli, dll.
Lima asas untuk berita radio
• It’s spoken (diucapkan )
• It’s immediate (sekarang, langsung)
• It’s person to person (antar orang)
• It’s heard only once (terdengar hanya satu kali).
• It’s sound only (hanya bunyi)
Contoh :
• BUKAN BERITA RADIO :
“ Indonesia dan Australia sepakat untuk sama2 mengembangkan dan meningkatkan hubungan timbal-balik kedua negara, yang memungkinkan Australia ikut ambil bagian secara lebih aktif dalam pembangunan kembali kawasan timur Indonesia.”
• BERITA RADIO :
“ Indonesia dan Australia sepakat mengembangkan hubungan timbal balik kedua negara. Hal itu akan meningkatkan peran Australia untuk ikut membangun kawasan timur Indonesia.”
Dimana mendapatkan berita ?
• Sumber2 berita tetap : rumah sakit, polisi, depart pemerintahan, pemimpin2 nasional, kegiatan2 lokal.
• Hubungan pribadi
• Pengarang2 yang ditunjuk, pemberi informasi & nasehat.
• Perhatian publik, iklan, pajak pendapatan
• Acara siaran lain : sisipan wawancara
• Surat kabar lokal, majalah lokal, nasional atau internasional
• Buletin berita
• Telinga dan mata anda sendiri yang akrab dengan kejadian2 di jalan.
PENYAJIAN BERITA RADIO
LAPORAN SUARA : suara reporter dengan cerita beritanya, latar belakang, saksi mata. Semua fakta disajikan dengan suara indah dengan gaya yang renyah.
LAPORAN DGN ILUSTRASI : sisipan suara kejadian, laporan yg baru direkam, insert suara pernyataan, kejadian-2, dll.
WAWANCARA BERITA : reporter yang mewawancarai mendapatkan fakta melalui siaran wawancara singkat.
AKTUALITAS : ringkasan pidato disisipkan sbg bagian berita. Bisa juga berupa suara keributan yang dapat menambah perhatian suara tapi juga bisa mengganggu.
PELAPORAN JARAK JAUH : siaran luar, langsung atau rekaman, mis. Suara pertandingan olah raga yg pakai komentar.
PENDAPAT KHALAYAK : aneka ragam pendapat masyarakat dalam satu kalimat tentang issu (vox pop).
Terima kasih…..
Jika anda mengikuti semua energi anda dan mengerjakan apa yang anda inginkan di sepanjang waktu, tak akan ada lagi perbedaan antara kerja dan bermain.

TEHNIK siaran – broadcasting & reporting
By. Tanti Irwanti. S

( Shakti Gawain )