Pesta Pernikahan Diprotes, Ini Reaksi Anang

Anang masih membicarakan dengan pihak RCTI , soal laporan yang diterima KPI.

VIVAnews - Resepsi pernikahan Anang-Ashanty yang digelar 20 Mei 2012 lalu, sempat menuai protes dari sebagian masyarakat. Tayangan langsung berdurasi kurang lebih tiga jam ini, dikeluhkan sebagian mesyarakat melalui jejaring sosial dan laporan ke Komisi Penyiaran Indonesia.

Lalu bagaimana Anang Hermansyah menyikapi laporan tersebut? "Mas Anang belum akan menanggapi karena masih harus dibicarakan dulu dengan pihak RCTI, itu pesannya," ujar Yuni, manajer Anang kepada VIVAnews, Jumat 25 mei 2012.

Yuni juga membantah kalau pihak Anang Hermansyah mengabaikan bentuk laporan yang sudah tayang dibeberapa media. "Bukan mengabaikan ya, semua kan yang menanggapi Mas Anang, kita manajemen hanya menyampaikan," ujar Yuni.

Yuni juga menuturkan bahwa resepsi Anang-Ashanty yang digelar di sebuah hotel bintang lima itu tidak pernah dikritik. "Saya tahunya baik-baik saja, malah banyak ucapan selamat masuk ke manajemen," ujarnya.

Sebelumnya pihak Komisi Penyiaran Indonesia melalui salah satu komisionernya Ezki Suyanto membeberkan keluhan sebagian masyarakat yang masuk kekantornya.

"Laporan tayangan langsung itu (resepsi Anang), seperti mengapa resepsi berglamor itu ditayangkan saat suasana duka korban Sukhoi masih berlangsung, lalu mengapa acara pribadi itu harus dikonsumsi publik?" ujarnya. (umi)

Siaran langsung pernikahan Anang Hermansyah dan Ashanty menuai Kritikan


Siaran langsung pernikahan Anang Hermansyah dan Ashanty menuai kritikan dari anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Pasalnya, tayangan langsung pernikahan selebritas tersebut menyedot ruang publik yang cukup besar hingga berdurasi sekitar tiga jam.

Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq memaparkan hal tersebut seusai hasil pertemuannya dengan ATVSI. Beberapa anggota mengkritik hal tayangan itu. "Kami menilai itu sudah menyedot ruang publik yang besar dan itu sedikt manfaatnya. Kami mengkritik mereka agar hal seperti ini tidak terulang lagi," kata Mahfudz kepada sejumlah wartawan usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan ATVSI di DPR, Rabu, 23 Mei 2012.

Meskipun secara hukum tidak melanggar, Komisi I meminta agar lembaga penyiaran lebih dewasa dalam memberikan informasi kepada publik.

Sementara itu, Anggota Komisi I DPR RI, Effendi Choirie, berencana memanggil KPI dan pihak RCTI untuk mengklarifikasi penggunaan frekuensi publik untuk hal yang tidak jelas seperti siaran resepsi pernikahan Anang-Ashanty itu. Frekuensi milik publik harusnya digunakan untuk kepentingan publik dan tidak sembarangan seperti itu,” ujarnya kepada wartawan di Gedung DPR Jakarta.


Gus Coy heran mengapa KPI tidak menindak stasiun televisi yang seperti ini. “Kita akan meminta KPI untuk tegas menjaga hak-hak publik terhadap kualitas siaran. KPI kita harapkan bisa bertindak tegas terhadap pelanggaran-pelanggaran seperti ini. Jelas resepsi perkawinan bukanlah hal yang patut disiarkan selama tiga jam. Lagi pula siapa memangnya Anang-Ashanty sehingga harus seperti itu?” tandasnya.

Dia mengingatkan pengunaan frekuensi siaran sebaiknya lebih dititikberatkan pada edukasi masyarakat. Dalam hal penyiaran acara resepsi jelas tidak ada unsur edukasi yang mendidik rakyat. Ini hanya menunjukkan dan membesar-besarkan budaya hedonis. “Saya ini heran, anggota DPR diberitakan oleh media termasuk televisi yang menyiarkan resepsi ini, bergaya hedonis. Lah tapi di lain sisi RCTI justru menyebarkan gaya hidup hedonis,” tegasnya seperti di kutip kompas.com.

Menurutnya, hal seperti itu ditengah kondisi bangsa yang masih banyak masyarakat yang miskin sungguh sangat tidak tepat. ”Itu kan gaya hidup yang tidak perlu dipertontonkan kepada masyarakat yang mayoritas masih miskin. Televisi seharusnya bisa menyiarkan hal-hal yang bisa menyemangati rakyat untuk bekerja dan mengubah kondisi miskin menjadi berkecukupan. Isi perut rakyat, isi otak rakyat, dan lain-lain baru yang lainnya,” tegasnya.

Dirinya pun mengingatkan RCTI bahwa tugas lembaga penyiaran itu bukan hanya menyebarkan berita semata, tapi juga menyaring hal-hal yang baik buat masyarakat. “Coba tolong jelaskan pada saya di mana pentingnya menyiarkan resepsi Anang-Ashanty buat masyarakat? Masyarakat dipaksa menonton acara yang tidak penting,” tandas Effendy Choirie. Red